Soichiro Honda (Bagian I)

Soichiro Honda, saat berusia 3 tahun merasa terkesan dengan suara mesin pengupas gandum di peternakan. “Ini adalah musik pertama saya,” kata Honda. Dari beranda rumah kayunya, Honda melihat gumpalan asap berwarna biru yang dihasilkan mesin pengupas gandum yang akhirnya menjadi kebiasaan Honda untuk menyaksikan gumpalan asap biru. 

Honda gemar dengan bau bensin, suara ribut seperti petasan, asap yang tersembur keluar serta duduk berjam-jam untuk menyaksikannya. 

Honda tergolong sebagai murid yang bodoh di sekolahnya. Ia selalu duduk di tempat yang jauh dari penglihatan gurunya. Dengan begitu, ia dapat bermimpi tentang penemuannya. Honda berkata, “ Saya mendapatkan nilai yang jelek di sekolah. Tapi itu tidak membuat saya sedih. Dunia saya berputar di sekitar mesin, motor dan sepeda.”

Honda memiliki fisik tubuh yang lemah. Di sekolah, ia berhasil berpura-pura sakit untuk menghindari pelajaran olah raga. Ia selalu menduduki urutan terakhir dalam pelajaran olah raga. Hal ini membuat dirinya sering menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya. 

Ketika kuliah, Honda menjual seluruh barang yang ia miliki dan menginvestasikannya ke bengkelnya, Tokai Seiki. Dari bengkelnya, Honda memproduksi cincin piston. Untuk mempertahankan bengkelnya, Honda harus menggadaikan perhiasan istrinya.

Honda mencoba menjual cincin pistonnya kepada Toyota, tapi ditolak. Pistonnya dinilai kerasa seperti batu. Tanpa menyerah dan sadar bahwa ring piston yang ia produksi tidak memenuhi standar, ia kembali ke universitas. Setiap pagi ia menghadiri kelas. Segera setelah kelas usai, ia segera kembali ke bengkelnya untuk menerapkan apa yang telah ia pelajari. Honda mencoba menjual kembali cincin pistonnya kepada Toyota.

Setelah 2 tahun menekuni cincin piston, Honda akhirnya mendapat kontrak dari Toyota………dan untuk kelanjutan ceritanya akan disambung dalam waktu dekat ya….:-)

 

 

 

 

4 thoughts on “Soichiro Honda (Bagian I)

  1. Jeng / Nya….
    lanjutannya kok belum ada toh…sibuk yah ?
    Dilanjutin lagi ya…tapi langsung sampe selesai gitu !

Leave a comment